Baca Buku Nyok!

  • Half Full Half Empty
  • Pesona Muslim Abad 21
  • Ketika Cinta Bertasbih
  • Digital Fortress
  • Gue Never Die

Pilem2 nich

  • Nodame Cantabile
  • Nobuta O Produce
  • The Messenger
  • Deep Impact
  • Detective Conan
  • Wall-E

Phan_Chan's

Just want to share some of all my story

Kamis, 17 Januari 2013

Senin, 15 Oktober 2012

Teringat kata-kata captain Kouda dalam serial "Good Luck". Katanya, "a plane must be perfect same as the pilot". Juga inget kata-kata pramugari Togashi, "Even for a newbie a landing must be perfect". Padahal salah satu peribahasa yang paling akrab di telinga kita adalah, "no body's perfect. Saya bukan sedang belajar menjadi seorang perfeksionis, tapi entahlah, setelah kejadian tadi siang kata-kata captain Kouda dan pramugari Togashi terus terngiang di telinga. Seolah-olah semua playlist di kepala cuma berisi kata-kata itu. Emang ade ape non? Segitunyekah? Hari Senin ini, 15 Oktober 2012 kantor tempat saya bekerja mengadakan suatu kegiatan yang judulnya Forum Komunikasi Ormas dan LSM. Terlepas dari konten acara yang amburadul dan nggak nyambung sama judulnya dan saya juga baru tahu tadi kalau acara itu digabung dengan kegiatan TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa). Jadinya sepanjang acara didaulat jadi operator LCD saya cuma mesam mesem sambil mbatin, " Ni acara nggak nyambung banget sih. Judulnya apa yang dibahas apa". Ok, dari awal kita sepakat untuk nggak bahas konten acaranya, biarlah itu jadi PR kami. Kami? Saya nggak ngikut-ngikut ah. Hehe.. Jadi kejadiannya gini. Pasca acara saya keluar ruangan dan nyamperin temen-temen yang ada di meja administrasi. Eh, tau-tau ada yang lagi seru membahas sesuatu. Ternyata mereka lagi ngomongin tanda terima pembicara yang salah nominal. Mana salahnya jauh lagi. Kebetulan tuh tanda terima emang saya yang ngeprint akhirnya jadi mengikuti tuh pembahasan. Ternyata jumlah penerimaannya seharusnya nggak sebanyak yang ditulis di kertas. Kalau pak Dandim, karena mungkin buru-buru jadi nggak ngeh kalau uang yang dia terima lebih sedikit dari jumlah yang ada di tulisan. Tapi bapak yang dari Polres merhatiin dan nanya kok jumlahnya beda. Alhasil Bu Bendahara yang ngasih uang kaget terus ngecek. Sebenarnya kesalahannya melibatkan banyak orang. 1. Saya yang ngetik emang kurang paham jumlah yang harus ditulis berapa dan jumlah pembicara berapa. Karena ngrasa cuma bantu ngetik dan awalnya udah bilang kasubag saya kalau saya nggak ngerti dan sebaiknya Bapak Kasi yang tau jumlahnya aja yang buat. Tapi berhubung Pak Kasi yang punya acara emang lagi sibuk hari-hari ini, Bu kasubag yang notabene kedudukannya sejajar sama Pak Kasi nyuruh saya untuk buatin. Nanti kasih aja maunya Pak Kasi gimana. Nah salah saya juga nggak nanya ke Pak Kasi habis ngeprint dan berhubung Pak Kasi lagi pergi, jadi tanda terimanya tak tinggal di mejanya begitu saja. 2. Salah Pak Kasi juga karena nggak ngecek lagi tanda terima yang udah saya print. Tapi maklum juga sih, wong beliau lagi crowded. 3. Salah Bu Bendahara karena nggak ngecek tanda terima karena toh yang ngitung uang yang mau dikasih ke pembicara beliau. Sejenis suka nggampangke dan biasanya yang disalahin saya. Pokoke alhasil besok Bu Bendahara sama Pak Kasi akan menghadap para pembicara untuk minta maaf, sekalian bawa bukti-bukti yang menunjukkan bahwa menurut aturan honor pembicara yang mereka terima harusnya emang segitu bukan sejumlah yang tertulis di kertas tanda terima kemarin. Ngrasa bersalah banget, pasalnya saya yang ngetik dan cuma ngedit acara kemarin dengan pertimbangan jumlah pembicara sama. Saya belum paham kalau pembicara tingkat Kabupaten beda sama tingkat Provinsi ataupun Nasional. Tapi nek mau ngeles, saya bisa bilang bahwa seharusnya ada atasan yang ngecek pekerjaan saya. Apalagi untuk sebuah tanda terima honor pembicara. Masih nggak nyambung ya sama intro tentang Captain Kouda? Awalnya di TKP saya kebawa emosi, meski nggak ngomel-ngomel, tapi saya ngrasa bahwa saya bukan satu-satunya tersangka. Tapi sampai di jalan malah inget kisah Co-pilot Shinkai dalam serial "Good Luck". Dia salah satu co-pilot yang agak payah. Sedikit temperamental dan agak ceroboh tapi punya rasa kecintaan yang tinggi terhadap pekerjaannya sebagai pilot. Saat pesawat yang dico-pilotinya mau landing, tiba-tiba capain Misuzima yang harusnya melandingkan pesawat kena encok. Trus co-pilot Shinkai yang suruh landingin pesawat. Karena baru pertama dan agak grogi Shinkai hampir lupa nurunin ban pesawat. Tapi Captain Misuzima langsung ngingetin Shinkai. Akhirnya pesawat mendarat dengan selamat meskipun nggak mulus. Kabin pesawat sempat bergoncang agak keras dan itu masuk kategori pendaratan yang buruk. Captain Kouda adalah Captain senior yang udah nggak bertugas terbang, tapi dia kerjanya mengaudit setiap penerbangan. Jadi kalau ada pendaratan yang nggak mulus semacam kasus Shinkai, Capatain Kouda langsung menginspeksi kenapa bisa begitu. Nah trus Shinkai dipanggil dan diinterogari sama Captain Kouda. Captain Kouda emang agak killer orangnya. Tanpa basa-basi dia langsung bilang kalau Shinkai payah dan di bawah amatir. Yang saya ambil dari kisah itu adalah jangan mudah memaklumi sebuah kesalahan. Captain Kouda bukan orang yang menganggap orang lain harus sempurna ataupun dirinya harus sempurna, tapi dia orang yang yakin bahwa kesalahan sekecil apapun harus tetap dievaluasi dan dipertanggungjawabkan. Beda banget sama iklim kerja di kantor saya. Kebanyakan orangnya lebih suka menyalahkan orang lain ketika ada kesalahan atau setidaknya membela diri biar nggak disalahin. Semakin lucu melihat polah teman-teman yang seperti itu, semakin saya menyadari bahwa saya nggak lebih baik dari mereka. Sejak kecil saya suka ngeyel, kalau dinasehati selalu aja ada bantahan apa pun itu. Meskipun sebenarnya saya mendengar dan memikirkan nasehat yang diberikan. Tapi ibu sering mengeluh tentang sikap saya itu, bahkan beliau mengira kalau saya nggak pernah mendengarkan nasehatnya, padahal meskipun ngomel dan kadang terlihat nggak peduli sebenarnya saya memikirkan apa yang beliau sampaikan. Budaya nggampangke kesalahan, kurang evaluasi diri dan bahkan cenderung suka menyalahkan telah membudaya di dalam masyarakat. Ada yang bilang itu salah satu efek karena sejak kecil kalau jatuh yang disalahkan katak, "Adek jatuh iya, wah kataknya ni nakal ya. Sini kataknya pergi, nggak usah nangis ya". Kata-kata itu akrab di telinga anak-anak Jawa seperti saya. Apalagi menjadi anak bungsu di keluarga membuat saya jarang menjadi orang yang bertanggungjawab ataupun dimintai pertanggungjawaban. Hmm..sepertinya memang harus mulai berubah. Ceroboh itu ada karena suka menyepelekan kesalahan, akhirnya jadi kebiasaan deh. Mencoba menghidupkan jiwa Captain Kouda dalam diri sendiri. Tadi sempat kepikiran, saya punya cita-cita untuk bisa menyumbangkan karya yang bermanfaat dalam lingkup pemerintah daerah. Misal sejauh ini yang saya cita-citakan adalah bisa membuat sistem informasi perijinan penelitian terpadu dan mengawalnya hingga bisa diimplementasikan. Hal ini nggak mudah kawan, sebab perijinan penelitian yang ada selama ini sering melibatkan banyak pihak. Ada BAPPEDA yang memerlukan penelitian untuk menunjang perencanaan pembangunan. Ada Disdikpora yang memang bidangnya mengurusi masalah pendidikan termasuk ijin penelitian yang biasanya dicari Mahasiswa yang akan menempuh skripsi. Ada Badan Kesbanglinmas tingkat Provinsi yang harus dilapori dan Ada Kesbang Kabupaten yang jadi decicion maker pemberian ijin penelitian. Belum masalah begitu banyaknya proposal atau pun hasil skripsi yang nganggur di rak buku tanpa tau sejauh mana implementasinya bagi kehidupan di daerah. Agak muluk sih, tapi impian memang harus wah dan saya yakin suatu saat memang akan diterapkan. Hanya akankah SI Perijinan Penelitian itu akan diperjuangkan dan dibuat oleh saya atau orang lain. Nah itu yang pengen saya buktikan, bahwa saya bisa. Tapi melihat kembali bahwa untuk sekedar membuat tanda terima honor saja saya melakukan kesalahan yang membuat Pak Kasi dan Bu Bendahara harus minta maaf ke Dandim, Kasat Reskrim dan Setda. Apakah saya bisa melakukan hal yang besar untuk Magelang tercinta? InsyaAllah bisa, tapi saya harus memperbaiki diri. Lebih jeli pada kesalahan, bekerja secara total, senantiasa evaluasi diri dan mau mempertanggungjawabkan kesalahan, merupakan poin awal yang harus saya ubah. Ayo..ayo..Ovantia Bisa!!!

Jumat, 15 Mei 2009

Joints 2009, Gawe Tahunannya Himakom

Himakom, atau kadang disebut Himpunan mahasiswa Komedi, atau juga Himpunan Mahasiswa komik. Tapi namanya yang bener adalah Himpunan mahasiswa Ilmu Komputer. Himakom yang bermarkas di kampus selatan FMIPA UGM, kali ini lagi punya gawe. Sudah bukan rahasia lagi kalo tiap tahunnya Himakom ngadain Joints(Jogja Information and Technology Session). Kira - kira kepanjangannya sih itu. Joints ini terdiri dari acara yang dikemas dalam satu rangkaian acara. Salah satunya Workshop tentang SEO in Art and Science. Lha, apa coba maksudnya. Makanya saya ikut workshop ini. Ya biar tau maksudnya SEO in Art and Science tu apa. Kalo masih ngeblank searching aja di google. Kalo sedikit info tentang SEO. SEO itu kepanjangan dari Search Engine Optimization. Kalo mau tahu lebih banyak mending ikutan workshponya langsung. Tapi kayaknya kalo sekarang udah ditutup deh pendaftarannya. Yups, sekian laporan dari reporter Ovantia dari lab komputer FMIPA UGM.

Senin, 27 April 2009

Puisi Buat Zahro

Beberapa hari lalu da temen Zahro yang milad, trus Az - Zahro groups buat kejutan deh. Nah, salah satunya ada puisi ini nie...

Mengukur Kasih

Andai kasih sayang

hanya cukup diungkapkan dengan kata,

maka mungkin Chairil Anwar adalah seorang yang paling penyayang

Andai kasih sayang cukup diungkapkan dengan uang,

maka mungkin Bill Gates adalah seorang yang paling penyayang

Andai kasih sayang cukup diungkapkan dengan senyuman,

maka mungkin Monalisa adalah seorang yang paling penyayang.

Tapi kasih sayang tak cukup diukur dengan

Penggaris kata, termometer uang, maupun timbangan senyuman

Tapi ia adalah sebuah ketulusan

yang meluncur dari hati yang tulus ikhlas menyayangi

dan membenci

hanya karena mengharap ridho RabbNya

Ya... Rabb, andai rasa sayang ini

terikat erat oleh tali ukhuwah

yang dibungkus cantik oleh keridhoanMu

maka biarkanlah kuncupnya mekar dan berkembang,

menebar aroma cintaMu

bagi para pencari ridhoMu

[π]

Az - Zahro, 26 April 2009

With love


Buat para penghuni Az - Zahro maupun para alumninya, keep our ukhuwah nggih...

Selasa, 03 Maret 2009

Do You Have any Afraid?

Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia bisa menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Terkadang rasa takut itu seperti hal yang tidak masuk akal bagi orang lain. Itu sebabnya, pengidap tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya. Ada perbedaan "bahasa" antara pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia. Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau tikus. Sementara dalam bayangan seorang pengidap fobia subjek tersebut menjadi benda yang sangat mengerikan, dan sangat ingin dihindari.

Dalam keadaan normal setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa takut. Akan tetapi bila seseorang menghadapi subjek Fobia secara terus-menerus, maka akan terjadi fiksasi. Fiksasi adalah suatu keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidak-mampuan orang yang bersangkutan dalam mengendalikan perasaan takutnya. Penyebab lain terjadinya fiksasi dapat pula disebabkan oleh suatu keadaan yang sangat ekstrim seperti trauma bom, terjebak lift dan sebagainya.

Seseorang yang pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi (mental blocks) dikemudian harinya. Hal tersebut dikarenakan orang tersebut tidak memiliki saluran pelepasan emosi (katarsis) yang tepat. Setiap kali orang tersebut berinteraksi dengan sumber Fobia secara otomatis akan merasa cemas dan agar "nyaman" maka cara yang paling mudah dan cepat adalah dengan cara "mundur kembali"/regresi kepada keadaan fiksasi. Kecemasan yang tidak diatasi seawal mungkin berpotensi menimbulkan akumulasi emosi negatif yang secara terus menerus ditekan kembali ke bawah sadar (represi). Pola respon negatif tersebut dapat berkembang terhadap subjek subjek fobia lainnya dan intensitasnya semakin meningkat. Walaupun terlihat sepele, “pola” respon tersebut akan dipakai terus menerus untuk merespon masalah lainnya. Itu sebabnya seseorang penderita fobia menjadi semakin rentan dan semakin tidak produktif. Fobia merupakan salah satu dari jenis jenis hambatan sukses lainnya.

Beberapa jenis Fobia dapat dilihat di bawah ini:
Ablutophobia - takut untuk mencuci atau mandi
Acerophobia - takut akan rasa asam
Achluophobia - takut akan kegelapan
Acousticophobia - takut akan kebisingan
Acrophobia - takut akan ketinggian
Aeroacrophobia - takut akan ruang terbuka di ketinggian
Agliophobia - takut akan rasa sakit.
Agyrophobia - takut akan jalan atau menyeberang
Aichmophobia - takut akan jarum atau benda runcing
Alektorophobia - takut akan ayam
Allodoxaphobia - takut akan pendapat
Altophobia - takut akan ketinggian
Amathophobia - takut akan debu
Ambulophobia - takut untuk berjalan
Amychophobia - takut digaruk atau menggaruk
Ancraophobia - takut akan angin
Androphobia - takut pria
Angrophobia - takut marah
Anthropophobia - takut orang atau masyarakat
Antlophobia - takut banjir
Apiphobia - takut lebah
Arachibutyrophobia - takut selai kacang nempel di langit-langit mulut
Arachnephobia or Arachnophobia - takut laba-laba
Arithmophobia - takut angka
Arsonphobia - takut api
Asthenophobia - takut pingsan
Astrophobia - takut bintang atau ruang angkasa
Asymmetriphobia - takut benda asimetris
Athazagoraphobia - takut lupa, dilupakan
Atychiphobia - takut akan kegagalan
Aurophobia - takut emas
Automysophobia - takut kotor
Aviophobia or Aviatophobia - takut terbang
Ballistophobia - takut misil/peluru
Barophobia - takut akan gravitasi
Bathmophobia - takut akan tangga atau bidang miring
Bathophobia - takut akan kedalaman
Bibliophobia - takut akan buku
Bufonophobia - takut katak
Carnophobia - takut daging
Cathisophobia - takut duduk
Catoptrophobia - takut cermin
Chaetophobia - takut akan rambut
Chionophobia - takut akan salju
Chiraptophobia - takut disentuh
Chirophobia - takut akan tangan
Chorophobia - takut menari
Chrometophobia or Chrematophobia - takut uang
Chromophobia or Chromatophobia - takut akan warna
Chronophobia - takut akan waktu
Cibophobia - takut akan makanan
Cleithrophobia or Cleisiophobia - takut terkunci di ruang tertutup
Cleptophobia - takut kemalingan
Clinophobia - takut tidur
Coimetrophobia - takut akan kuburan
Coprastasophobia - takut akan sembelit
Coprophobia - takut akan feces
Coulrophobia - takut pada badut
Cyberphobia - takut akan komputer
Deipnophobia - takut makan malam
Demonophobia or Daemonophobia - takut setan
Dentophobia - takut dokter gigi
Dextrophobia - takut pada benda di sebelah kanannya
Didaskaleinophobia - takut pergi ke sekolah
Dipsophobia - takut minum
Dishabiliophobia - takut melepas baju di depan seseorang
Dystychiphobia - takut kecelakaan
Ecophobia - takut akan rumah
Electrophobia - takut pada listrik
Enochlophobia - takut pada keramaian
Entomophobia - takut pada serangga
Epistaxiophobia - takut pada mimisan
Epistemophobia - takut akan ilmu pengetahuan
Equinophobia - takut pada kuda
Ergophobia - takut pekerjaan
Febriphobia or Fibriphobia or Fibriophobia - takut demam
Felinophobia - takut pada kucing
Gamophobia - takut pada pernikahan
Geliophobia - takut akan tertawa
Geniophobia - takut pada dagu
Genuphobia - takut pada lutut
Gerascophobia- takut menjadi tua
Glossophobia - takut berbicara di depan umum
Hadephobia - takut pada neraka
Heliophobia - takut pada matahari
Hemophobia or Hemaphobia or Hematophobia - takut pada darah
Hyelophobia or Hyalophobia - takut pada kaca
Hygrophobia - takut pada cairan
Hypsiphobia - takut akan ketinggian
Iatrophobia - takut pada dokter
Ichthyophobia - takut pada ikan
Lachanophobia - takut akan sayuran
Laliophobia or Lalophobia - takut berbicara
Leukophobia - takut warna putih
Levophobia - takut pada benda2 di sebelah kiri
Linonophobia - takut pada benang
Lygophobia - takut akan kegelapan
Mageirocophobia - takut memasak
Melanophobia - takut pada warna hitam
Melophobia - takut atau benci musik
Menophobia - takut akan haid
Motorphobia - takut pada mobil
Musophobia or Muriphobia - takut pada tikus
Necrophobia - takut pada kematian
Nephophobia - takut pada awan
Noctiphobia - takut pada malam
Nosophobia or Nosemaphobia - takut sakit
Nostophobia - takut pulang ke rumah
Numerophobia - takut pada angka
Octophobia - takut angka 8
Ombrophobia - takut pada hujan atau kehujanan
Papyrophobia - takut pada kertas
Paraskavedekatriaphobia - takut hari Jumat tanggal 13
Pediophobia - takut pada boneka
Phalacrophobia - takut menjadi botak
Pogonophobia - takut pada janggut
Porphyrophobia - takut warna ungu
Pteromerhanophobia - takut terbang
Pyrophobia - takut pada api
Scolionophobia - takut sekolah
Selenophobia - takut pada bulan
Somniphobia - takut tidur
Tachophobia - takut pada kecepatan
Telephonophobia - takut pada telepon
Thaasophobia - takut duduk
Tremophobia - takut gemetar
Trichopathophobia or Trichophobia - takut pada rambut
Triskaidekaphobia - takut pada angka 13
Urophobia - takut akan air seni
Vaccinophobia - takut akan vaksinasi
Venustraphobia - takut akan wanita cantik
Verbophobia - takut akan kata-kata
Vestiphobia - takut akan pakaian
Wiccaphobia - takut akan sihir
Xanthophobia - takut akan warna atau kata kuning
Xenophobia - takut akan orang asing
Xerophobia - takut akan kekeringan
Xylophobia - takut akan benda dari kayu
Xyrophobia - takut akan pisau cukur
Zeusophobia - takut akan Tuhan

Apakah kamu termasuk penderita fobia?Semangat!Just minimize your fobia...he..

Senin, 29 Desember 2008

Numpang Nampang

Sebenernya tulisan ini mo tugas buat buletin tazkia bulan Desember. Berhubung ga dimuat, hiks.. jadi malu nih, tak tampilin di sini aja ah. He...

Yang Tak Terbalas

Sahabat, kata apa yang pertama kali terbayang dalam pikiran kalian saat disebut kata ibu, ummi, emak atau kata-kata lain yang semakna dengannya? Mungkin tiap orang memiliki jawaban yang berbeda-beda. Nah, ada sebuah kisah yang cukup menarik untuk disimak. Dengerin ya... Eh, maksudnya silakan dibaca.
Ada sebuah kisah tentang seorang anak dan ibunya yang buta. Jika jujur tehadap hatinya, sebenarnya si anak yang kita sebut saja fulan sangat sayang kepada ibunya. Betapa tidak, ibunya selama ini telah merawatnya dengan penuh kasih sayang, hingga ia pun selalu merasa nyaman karenanya. Tapi, keegoisannyalah yang kemudian membuatnya benci pada ibunya. Ibunya adalah seorang wanita yang buta sebelah matanya. Hal itu membuat tampilan fisik sang ibu menjadi berbeda dengan orang-orang pada umumnya. Teman-teman si fulan sering mengejeknya karena mata ibunya yang buta sebelah. Karena memang sering mendengar ejekan temannya, si fulan yang awalnya sayang pada ibunya kemudian menjadi malu dan benci pada ibunya. Ia merasa kalau ibunya telah mempermalukannya.
Kebencian itu lama-kelamaan menjelma dalam bentuk ketidaktaatannya pada sang ibu. Si fulan sering membantah dan menyepelekan ibunya. Pikirnya, “ Buat apa aku taat kepada ibuku. Toh ibuku telah mempermalukanku di depan teman-temanku”. Sang ibu pun hancur hatinya melihat anak yang ia sayangi dengan sepenuh hati melebihi dirinya sendiri, kini telah membencinya.
Tingkah fulan yang tidak menghormati ibunya membuat geram setiap orang yang melihatnya. Hingga suatu ketika datanglah seorang saudaranya untuk menasehati si fulan. Namun, si fulan tetap tidak mau mendengarkannya. Sampai kemudian ketika saudaranya mengatakan sesuatu yang membuat hatinya terguncang, barulah si fulan berderai air matanya. Saudara si fulan itu mengatakan, “Sungguh, durhakalah engkau fulan! Tidakkah engkau tahu bahwa ibumu kehilangan matanya yang satu karena matanya kini telah kau gunakan untuk melihat. Ketahuilah bahwa ibumu dahulu tidak buta, tetapi dia merelakan sebelah matanya untukmu agar kamu bisa melihat dengan normal”.
Mendengar perkataan saudaranya itu, si fulan pun sangat menyesal.Ia pun menangis sejadi-jadinya. Betapa menyesalnya ia karena telah durhaka kepada ibunya. Ia tidak menyadari betapa tulus kasih ibunya. Ibunya tidak menuntut balas atas pengorbanan yang dilakukannnya. Bahkan, ibunya tetap bersabar atas segala sikap buruknya. Fulan pun mendatangi ibunya, memeluknya dan meminta maaf kepadanya dengan air mata berderai.
Sahabat, begitulah pengorbanan seorang ibu. Seperti apapun ibu kita, berbaiksangkalah kepadanya. Kita tak pernah tahu pengorbanan apa saja yang telah dilakukannya. Saat kita menginginkan sesuatu dan ibu kita tidak meloloskan permintaan kita, jangan berburuk sangka dulu. Mungkin beliau memiliki pertimbangan tertentu, yang itu untuk kebaikan kita juga. Atau pernahkah kamu meminta sesuatu pada ibumu, tapi ibumu menolaknya. Namun kemudian barang yang kau inginkan pun diberikannya untukmu. Mungkin ibumu ingin memberimu dengan cara yang lebih indah. Sahabat, bagi ibumu kebahagiaanmu adalah kebahagiaannya pula, dan kesedihanmu adalah kesedihannya pula. Maka ia dedikasikan hidupnya untuk membuatmu bahagia.
Sungguh kita tidak akan pernah bisa membalas semua kebaikannya kepada kita. Hanya Allahlah yang bisa membalasnya. Maka berusahalah untuk menjadi hamba kesayangan Allah. Dan berdo’alah untuk ibumu. Semoga Allah mengabulkan do’a-do’amu.
Allah berfirman dalam surat Al Isra’ ayat 23-24, yang artinya:
Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.
Dan rendahkanlah dirimu kepada keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ”Wahai Tuhanku sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.”
[phan]

Laa Tahzan!

Don't Be Sad

If she has gone, don’t be sad

Because we never know something exactly

But Allah know all the things,

include what best for her

If you love her, don’t be sad when she leave you

Because Allah more and more love her than you

You can’t pay all the things she has given to you, but Allah can

If you love her so much, just belive that Allah love her multiple much

If you miss her, don’t be sad

Just dream about meeting her in akhirat,

in a beautiful place named ‘jannah’

If you feel so weak without her, just be strong

Cause she always hope you

become a strong person

If your mother has passed away, keep ikhlas...

Cause she only belong to to Allah

[phan]